Medan harianmedan.com
Komisi D DPRD SU meyambut baik pelaksanaan secara konsisten semboyan “Penyempurnaan Tanpa Henti” oleh TPL (PT Toba Pulp Lestari,Tbk) dalam operasionalnya, baik di pabrik pulp (bubur kayu) maupun pembangunan HTI (hutan tanaman industri) sebagai sumber bahan baku lestari dan berkelanjutan.
Komisi-D membidangi pembangunan –termasuk lingkungan hidup—menyampaikan apresiasinya itu dalam pertemuan tatap muka disertai “dialog hidup” dengan manajemen TPL di Parapat, Selasa (26/6) malam.
Komisi pimpinan H Yan Syahrin SE itu melaksanakan kunjungan kerja ke TPL dan juga beberapa korporat lainnya, diikuti sebagian besar anggota meliputi Drs Biller Pasaribu (Sekretaris), M Yusuf Siregar SH, Guntur Manurung SE, Drs H Jamaluddin Hasibuan, H Marahalim SAg MHum, H Ajib Shah, Janter Sirait SE, Budiman P Nadapdap SE, Analisman Zalukhu SSos MSP, Amsal Nasution BEng, H Zulkarnain ST, H Maratua Siregar, Nurul Azhar Lubis, Tonnies Sianturi SP, dan Restu Kurniawan Sarumaha.
Hadir juga beberapa pejabat senior Pemkab Tobasa, diantaranya Asisten-I Pemerintahan Rudolf Manurung SH, Asisten-II Perekonomian Ir Hormat Panjaitan dan Kepala Badan Lingkungan Hidup Ir Agus Nadeak. Dari TPL sendiri hadir dua direktur, Juanda Panjaitan SE dan Drs Leonard Hutabarat, serta dua manajer, Ir Tagor Manik dan Ir Simon Sidabukke MSi.
Ketika dipersilakan memaparkan kinerja perusahaan di Hotel Inna Parapat, Direktur TPL, Juanda Panjaitan memulainya dengan mengemukakan semboyan perusahaan, “Penyempurnaan Tanpa Henti” alias terus-menerus (continuous improvement). Artinya, meskipun industri pulp itu telah memenuhi berbagai ketentuan dalam operasionalnya, namun tidak pernah berhenti mencari dan menerapkan teknologi yang lebih sempurna.
Hasilnya, di bidang pengelolaan lingkungan TPL empat kali berturut-turut meraih predikat hijau (green) dalam
seleksi PROPER yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup,
sertifikat ISO dari badan sertifikasi kelas dunia, SGS, baik di pabrik
maupun di HTI, serta sertifikat PHPL (Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari) yang bermakna self assessment dari Departemen Kehutanan dalam penerbitan RKT (rencana kerja tahunan).
“Tetapi kami tetap membutuhkan kritik, nasehat dan pembinaan dari semuastake-holder, termasuk DPRD Sumut,” kata Juanda –dan juga Leonard Hutabarat-- sebelum mempersilakan Tagor Manik memaparkan keadaan perusahaan secara lebih lengkap dalam bentuk matriks.
HANGAT
Selanjutnya tanya jawab berlangsung “hidup.” Sampai-sampai diperlukan tiga sesi untuk memberi kesempatan bertanya --dan bertanya-ulang-- kepada: Marahalim Harahap, Budiman Nadapdap, Ajib Shah, M Yusuf Siregar, Janter Sirait, Amsal Nasution, Guntur Manurung, Restu Kurniawan Sarumaha, Tonnies Sianturi, Analisman Zalukhu dan Maratua Siregar.bobby
Komisi D DPRD SU meyambut baik pelaksanaan secara konsisten semboyan “Penyempurnaan Tanpa Henti” oleh TPL (PT Toba Pulp Lestari,Tbk) dalam operasionalnya, baik di pabrik pulp (bubur kayu) maupun pembangunan HTI (hutan tanaman industri) sebagai sumber bahan baku lestari dan berkelanjutan.
Komisi-D membidangi pembangunan –termasuk lingkungan hidup—menyampaikan apresiasinya itu dalam pertemuan tatap muka disertai “dialog hidup” dengan manajemen TPL di Parapat, Selasa (26/6) malam.
Komisi pimpinan H Yan Syahrin SE itu melaksanakan kunjungan kerja ke TPL dan juga beberapa korporat lainnya, diikuti sebagian besar anggota meliputi Drs Biller Pasaribu (Sekretaris), M Yusuf Siregar SH, Guntur Manurung SE, Drs H Jamaluddin Hasibuan, H Marahalim SAg MHum, H Ajib Shah, Janter Sirait SE, Budiman P Nadapdap SE, Analisman Zalukhu SSos MSP, Amsal Nasution BEng, H Zulkarnain ST, H Maratua Siregar, Nurul Azhar Lubis, Tonnies Sianturi SP, dan Restu Kurniawan Sarumaha.
Hadir juga beberapa pejabat senior Pemkab Tobasa, diantaranya Asisten-I Pemerintahan Rudolf Manurung SH, Asisten-II Perekonomian Ir Hormat Panjaitan dan Kepala Badan Lingkungan Hidup Ir Agus Nadeak. Dari TPL sendiri hadir dua direktur, Juanda Panjaitan SE dan Drs Leonard Hutabarat, serta dua manajer, Ir Tagor Manik dan Ir Simon Sidabukke MSi.
Ketika dipersilakan memaparkan kinerja perusahaan di Hotel Inna Parapat, Direktur TPL, Juanda Panjaitan memulainya dengan mengemukakan semboyan perusahaan, “Penyempurnaan Tanpa Henti” alias terus-menerus (continuous improvement). Artinya, meskipun industri pulp itu telah memenuhi berbagai ketentuan dalam operasionalnya, namun tidak pernah berhenti mencari dan menerapkan teknologi yang lebih sempurna.
![]() |
| Gedung DPRDSU |
“Tetapi kami tetap membutuhkan kritik, nasehat dan pembinaan dari semuastake-holder, termasuk DPRD Sumut,” kata Juanda –dan juga Leonard Hutabarat-- sebelum mempersilakan Tagor Manik memaparkan keadaan perusahaan secara lebih lengkap dalam bentuk matriks.
HANGAT
Selanjutnya tanya jawab berlangsung “hidup.” Sampai-sampai diperlukan tiga sesi untuk memberi kesempatan bertanya --dan bertanya-ulang-- kepada: Marahalim Harahap, Budiman Nadapdap, Ajib Shah, M Yusuf Siregar, Janter Sirait, Amsal Nasution, Guntur Manurung, Restu Kurniawan Sarumaha, Tonnies Sianturi, Analisman Zalukhu dan Maratua Siregar.bobby

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.