Harian Medan.com
Struktur Direksi :
diterbitkan oleh LSM GERINDO
Pimipnan Umum :
Bobby Napitupulu
Pimpinan Redaksi:
B.Pardede.Spd
Wakil Pimpinan Redaksi
Binsar Panjaitan Spd.
Penasehat:
Pdt.Anggiat Hutabarat STH
Drs.Parlito Simangunsong
Drs.Ferdinand Simangunsong
Drs.Sobo Simangunsong
Sekertaris;
Robby Kristian Napitupulu
Wartawan/i
Bobby kristian Napitupulu,
Robby kristian Napitupulu,
Salomo Simorangkir,
Tina Simanjuntak,
Haidir Situmorang,
Romauli Hutabarat,
Berlin Napitupulu,
Philipus Pardede,
Ruth Marpaung.
Drs Effendy Napitupulu Parbetor Setor PAD Miliaran Rupiah
MEDAN – Anggota DPRD Sumut Drs Effendy Napitupulu dari Fraksi Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendesak Walikota Medan untuk mencopot Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Amansyah Lubis, karena telah melakukan kebijakan yang terkesan menghalangi para penarik beca motor (parbetor) menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka dengan tegas menyebutkan
“Saya minta Kadishub Kota Medan dicopot, karena disinyalir mempersulit para parbetor menyerahkan pajak kendaraan mereka,” tutur Sekretaris Komisi C DPRDSU itu, usai rapat dengar dengan Dispendasu, Dishub, Poldasu dan jajarannya di gedung dewan, Jln Imam Bonjol No 5 Medan Kamis (2/2/2012).
Hal ini diakui para Abang parbetor, saat akan membayar pajak kendaraan untuk negara dipersulit karena harus menyertakan salinan dari badan hukum berupa yayasan tempat mereka bernaung kan tidak sepatutnya? Harusnya mereka dipermudah, karena pajak mereka untuk pembangunan di daerah ini,” ujar Effendy.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi C DPRD Sumut, Ketua Komunitas Parbetor Sumut, Boasa Simanjuntak menjelaskankan, bahwa pihaknya tidak dapat menyetorkan pajak lantaran harus menunjukkan kepemilikan berdasarkan STNK. "Padahal secara hukum penarik parbetor pemegang BPKB," ujarnya.
Sementara nama yang tercantun di STNK seluruh Parbetor plat kuning dan meski sudah lunas masih atas nama perusahaan atau korporasi dan tidak bisa dibaliknamakan. "Padahal secara defacto, penarik parbetor pemegang BPKB atau buku hitam," ujarnya.
Oleh karenanya, sebut Simanjuntak, penarik parbetor minta agar plat kuning dibalikan jadi nama pribadi agar bisa membayar pajak. Sebab, tambahnya, sekitar 150 unit parbetor tidak berhasil dikutip pajaknya karena tidak ada surat pengantar dari perusahaan.
SehinggaParbetor kesulitan dalam mencari nafkah karena sering berhadapan dengan petugas di jalanan yang melakukan penilangan.. "Bukan kami tak mau bayar pajak, tapi kami dipersulit" ungkap Ketua Komunitas Parbetor Sumut, Boasa Simanjuntak.
Keluhan para penarik parbetor itu, anggota DPRD Sumut Effendy Napitupulu menegaskan, pihaknya dapat memahami Undang-undang 22 Tahun 2009 tentang aturan setoran wajib pajak bagi kendaraan umum.
“Namun masalahnya undang-undang tersebut terkesan membela yayasan atau koperasi yang menaungi para penarik parbetor. Karena, pajak yang diserahkan tidak disetorkan ke Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), tetapi diduga diendapkan terlebih dahulu untuk tujuan tertentu,” katanya.
Padahal, sambung Effendy Napitupulu, jumlah setoran yang disumbangkan penarik parbetor mencapai puluhan miliar per tahun. “Apa mereka harus bagi hasil dengan yayasan atau koperasi,” katanya.
”Saya berpendapat, ada permain di sini. Oleh sebab itu maka kita meminta Walikota Medan untuk mengevaluasi kinerja Kadishub Medan Amansyah Lubis alias Bob itu, bahkan saya minta dia dicopot,” tandasnya.
Selain minta Kadishub Medan dicopot, anggota DPRD Sumut Effendy Napitupulu juga meminta Kapoldasu untuk mengevaluasi yayasan atau koperasi yang berkedok membela parbetor, namun praktiknya berusaha mencari keuntungan pribadi atau kelompok dan kita tidak mau Parbetor jadi korban kekuasaan mereka,” pungkasnya . (BOBBY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.