Memperjuangkan Yang Benar Tanpa Masalah
Pimpinan Umum
- harianMedan.com
- Harian Medan.com Struktur Direksi : diterbitkan oleh LSM GERINDO Pimipnan Umum : Bobby Napitupulu Pimpinan Redaksi: B.Pardede.Spd Wakil Pimpinan Redaksi Binsar Panjaitan Spd. Penasehat: Pdt.Anggiat Hutabarat STH Drs.Parlito Simangunsong Drs.Ferdinand Simangunsong Drs.Sobo Simangunsong Sekertaris; Robby Kristian Napitupulu Wartawan/i Bobby kristian Napitupulu, Robby kristian Napitupulu, Salomo Simorangkir, Tina Simanjuntak, Haidir Situmorang, Romauli Hutabarat, Berlin Napitupulu, Philipus Pardede, Ruth Marpaung.
Senin, 06 Februari 2012
DPRDSU Minta Walikota Medan Copot Kadishub Medan
MEDAN – Anggota DPRD Sumut Drs Effendy Napitupulu dari Fraksi Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendesak Walikota Medan untuk mencopot Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Amansyah Lubis, karena telah melakukan kebijakan yang terkesan menghalangi para penarik beca motor (parbetor) menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka dengan tegas menyebutkan
DPRDSU Harus Mengkaji Lebih Dalam Pemilihan GubSu
Medan, harianMedan. Rencana Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk meloloskan aturan baru tentang pimilihan kepala daerah (pilkada) yang akan kembali kepada DPRD perlu dikaji secara mendalam. Apalagi kebijakan itu akan diterapkan pada Pilgubsu yang jatuh pada Maret 2013.
"Kalau masalah penghematan anggaran resmi pelaksanaan pilkada memang tidak bisa dibantah, tapi apakah kita tidak melihat lebih jauh, kebijakan ini banyak sekali menguntungkan anggota DPRD. Apalagi kredibilitas DPRD juga sangat diragukan masyarakat," ujar Korwil Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara Drs Gandi Parapat di Bandara Polonia Medan, Kamis (11/1).Menurutnya, pemilihan kepala daerah oleh DPRD tentu sangat menguntungkan partai-partai mayoritas karena mereka banyak suara. Karena itu, tentu saja demokrasi tidak terwujud dalam sistem ini. Sementara masyarakat Sumut belum ada yang mengeluhkan sistem pemilihan langsung oleh rakyat, khususnya pilgubsu.
"Kita curiga kenapa begitu pokus dengan Pilgubsu yang sudah begitu dekat. Entah ada persekongkolan apa antara Mendagri dan Gatot sehingga untuk Pilgubsu terkesan dipaksakan akan digunakan aturan baru, pemilihan oleh DPRDSU. Padahal apa yang dilakukan DPRD belum tentu untuk kepentingan rakyat," tegas Gandi.
Lebih lanjut dikatakan Gandi Parapat, kalau Mendagri keberatan dengan besarnya anggaran Pilkada, seharusnya jangan terlalu gampang merespon pemekaran daerah yang diduga hanya kepentingan politisi yang haus kekuasaan. Padahal, pemekaran ini hanya menjadi beban baru bagi masyarakat yang harus membayar pajak untuk gaji pejabat, PNS, anggota DPRD dan mobil-mobil mewah pejabat daerah.
"Mereka tidak pernah mendengar jeritan rakyat yang dipaksa bayar pajak untuk mobil mewah pejabat yang tidak bermanfaat langsung bagi masyarakat. Sementara masih banyak masyarakat menjerit karena kelaparan," ujar Gandi Parapat.
Seharusnya, lanjut Gandi Parapat, mendagri membuat kebijakan yang membuka peluang tokoh-tokoh berkualitas namun tidak mempunyai uang untuk bisa maju menjadi kepala daerah. Kebijakan tersebut akan bisa mendapatkan pemimpin berkualitas yang benar-benar didukung oleh rakyat.
"Perlu Mendagri dorong bagaimana mempermudah pencalonan dari indefenden berkualitas namun tidak punya duit. Selama ini hanya yang berduit saja yang bisa maju, masyarakat terpaksa memilih mereka," sebutnya.
Sementara itu, Gandi juga menilai kepercayaan masyarakat Sumut kepada Mendagri sudah berkurang setelah Mendagri memberikan teguran tertulis kepada Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho tapi tidak ada tindak lanjutnya terkait pergantian pejabat-pejabat Pemprovsu.(Bobby)
Langganan:
Komentar (Atom)

